Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali

Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Sebanyak 328 anak tangga harus dilalui untuk mencapai bibir pantai satu ini. Pantai Green Bowl namanya, atau juga yang disebut dengan nama Pantai Bali Cliff, karena lokasinya yang berada di bawah area hotel Bali Cliff, Jalan Raya Bali Cliff, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Energi yang dikeluarkan saat melewati anak tangga yang cukup curam ini tidak begitu terasa saat turun menuju pantai. Apalagi ketika melihat hamparan laut yang luas, lelah pun seolah memudar berganti decak kagum akan eksotisme yang disuguhkan oleh semesta.

Pantai yang juga berada di bawah Pura Batu Pageh ini disebut dengan nama Green Bowl, karena menurut penduduk sekitar, saat air laut surut, pantai ini tampak seperti cekungan berbentuk mangkuk yang berwarna hijau dari karang-karang yang ada di sekitarnya.

“Sudah namanya dari dulu begitu, turis-turis yang kasih nama Green Bowl,” ujar Wayan, salah seorang pedagang gelang di Pantai Green Bowl.

Pantai ini juga kerap disebut sebagai satu di antara hidden beach. Karena tidak seperti pantai yang menjadi tetangga sebelahnya, yakni Pantai Pandawa, Pantai Green Bowl ini tersembunyi di antara tebing dan pepohonan dan masih tergolong sepi, sehingga para wisatawan cukup tertarik datang ke sini.
“Enak masih sepi, belum ramai kayak pantai-pantai yang lain. Kayak private beach. Tapi tangganya lumayan juga, bikin gempor,” ujar Jessica, seorang wisatawan asal Jakarta yang datang bersama temannya.

Ya, stamina pengunjung pantai ini pun akan diuji kembali, yakni lelah akan cukup terasa ketika kembali ke atas. Jika saat turun cukup semangat, berbeda sebaliknya saat kembali ke atas.

Kembali ke atas harus menaiki anak tangga yang lumayan tinggi sehingga perlu energi lebih. Oleh karena itu, harus siap sedia perbekalan, seperti minuman, ketika berada di area pantai ini. 
Tarif Masuk Rp 5.000 Per Orang

Untuk mencapai pantai ini, khususnya bagi yang datang dari arah Denpasar, bisa mencari jalan menuju arah Garuda Wisnu Kencana (GWK). Setelah melewati GWK, akan bertemu dengan perempatan, lalu di sana ambil arah ke kiri.

Dari sana, kira-kira sekitar 3 km mengikuti jalan, akan menemukan penunjuk arah menuju Pantai Bali Cliff. Cukup mengikuti arah penunjuk jalan tersebut, akan tiba di gerbang bekas Hotel Bali Cliff tersebut, untuk ke arah pantai tinggal mengambil jalan sebelah kiri.
Aktivitas yang cukup diminati di sini, menurut Wayan, adalah berselancar. Wanita asal desa setempat, yang sudah 15 tahun berjualan di kawasan ini pun memaparkan, bahwa di sini ombaknya cukup besar, sehingga banyak wisatawan khususnya mancanegara, datang ke sini untuk berselancar.

Hal tersebut tampak dari beberapa turis asing yang datang sambil membawa papan selancarnya usai menunjukkan kebolehannya beradu dengan ombak di tengah laut. Hingga sekitar pukul 15.00 Wita, para peselancar ini bermain di air. Karena setelah itu, yakni menjelang sore hari air laut akan mulai surut. “Nanti saat surut, mulai dah kelihatan karang-karangnya yang hijau itu,” tambah Wayan.
Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Dan, ketika surut inilah, merupakan waktu yang dimanfaatkan para nelayan desa setempat untuk memancing. Menjelang sore itulah, beberapa nelayan turun, dan menyusuri area tepi pantai, untuk kemudian masuk ke agak tengah, dan melemparkan kail pancingnya.

Goa Karang Tempat Sembahyang

Dikelilingi oleh karang, Pantai Green Bowl ini juga cukup terkenal dengan goa-goa besar di beberapa titik. Beberapa goa di sini, ada yang berisi kelelewar hingga goa yang digunakan untuk upacara.
Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Selatan Bali
Hal tersebut tampak dari beberapa penanda tempat bersembahyangnya umat Hindu Bali. “Biasanya dipakai untuk sembahyang, kalau lagi purnama atau upacara-upacara tertentu,” ujar Wayan.

Sementara yang unik adalah karena berisi kelelawar maka pada siang hari, kawanan kelelawar ini akan tidur tenang dengan menggantung di langit-langit, dan keluar di malam hari.

Namun, bau yang kurang sedap akan tercium dari mulut goa. Spot ini juga kerap dimanfaatkan pengunjung sebagai spot untuk mengabadikan momen dengan berfoto. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YUK BERWISATA KE MONUMEN NASIONAL (TUGU MONAS)

MISTERI KEANGKERAN TOKO MERAH DI KOTA TUA

PASAR APUNG NUSANTARA - MUSEUM ANGKUT MALANG