Goa Gong Pacitan
Goa Gong Pacitan |
Goa Gong tertak
di desa Bomo, kecamatan Punung, kabupaten Pacitan, sekitar 30 km dari pusat
kota Pacitan. Anda bisa menuju kota ini dari Yogyakarta melalui Wonosari
Gunungkidul, Solo, maupun Ponorogo Jawa Timur. Cara termudah adalah menggunakan
kendaraan dari kota Solo karena jalannya relatif halus meski harus melalui
jalan yang berliku naik turun khas pegunungan. Jalur ini bisa ditempuh
kira-kira 3 jam dengan mobil. Goa ini terletak kira-kira 12 km dari Goa
Tabuhan, tujuan wisata Pacitan lain yang tak kalah menarik.
Pacitan sendiri
terkenal sebagai kota seribu goa karena banyaknya goa di daerah ini. Hal ini
tak mengherankan karena kota ini dilintasi pegunungan kapur yang membentang
mulai daerah Kebumen di Jawa Tengah, berlanjut hingga kabupaten Gunung Kidul,
terus ke timur hingga Pacitan, lalu Ponorogo, Trenggalek, Malang, hingga
berakhir di Jember. Ciri khas pegunungan kapur adalah adanya goa-goa bawah
tanah yang terbentuk dari aliran air yang melarutkan batuan di sekelilingnya,
selain permukaan yang gersang dan hanya bisa ditumbuhi pohon tertentu seperti
jati.
Goa ini
dinamakan goa gong karena konon suara seperti gong kerap terdengar dari dalam
goa. Gong sendiri merupakan instrumen gamelan jawa yang dipukul dan berfungsi
sebagai nada pemungkas. Setelah sampai di gerbang tempat pintu masuk kawasan
wisata, Anda masih harus berjalan 100m sebelum mencapai pintu masuk goa. Begitu
memasuki goa, Anda akan langsung takjub dengan indahnya stalaktit dan stalakmit
di dalamnya. Anda tak perlu khawatir dengan gelap dan licinnya goa karena dalam
goa ini sudah dibangun tempat berjalan yang dilengkapi tangga, pagar pengaman,
dan lampu. Namun tentu Anda tetap harus berhati-hati dan bersikap sopan dalam
goa ini. Pemandangan dalam goa akan menghipnotis pikiran Anda karena indahnya
lekukan-lekukan batuan dalam goa laksana mahakarya ukiran bernilai seni tinggi.
Cahaya berwarna-warni dari lampu menambah pesona interior goa ini. Tak heran
jika goa ini dianggap sebagai goa terindah di wilayah Asia Tenggara.
Komentar
Posting Komentar